MAKALAH SIKLUS HIDROLOGI
MAKALAH SIKLUS HIDROLOGI
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Interaksi Makhluk
Hidup dan Lingkungan
Dosen pengampu: Dr. Budi
Hastuti, S. Pd., M. Si.
Disusun oleh:
Kelompok 3
Annisa
Ayu Rahmasari K4516004
Evira Suci Nur Intan K4516018
Nadiyah
Novia Akbar K4516040
Nilla Husna Nur A K4516044
Riffanty
Maemunah K4516054
Wahyu
Kodrat L K4516068
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT karena atas kehendak-Nyalah makalah
ini dapat terselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungan. Selain itu juga
untuk mengetahui bagaimana terjadinya siklus Hidrologi.
Dengan terselesaikannya
makalah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang pengertian siklus Hidrologi,
proses siklus Hidrologi dan jenis-jenis siklus Hidrologi. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis
semata-mata. Namun, berkat dukungan dan bantuan dari pihak-pihak terkait.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sangat
kami harapakan demi penyempurnaan makalah ini. Semoga malakah ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca tentang siklus Hidrologi.
Surakarta, 10 Maret 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA
PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR
ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Siklus Hidrologi................................................................ 3
B. Proses Terjadinya Siklus Hidrologi..................................................... 4
C. Jenis-Jenis Siklus Hidrologi................................................................ 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................... 8
B. Saran.................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................ 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi merupakan
planet yang memiliki banyak kandungan air didalamnya. Semua air yang terdapat
dalam bumi atau melapisi bumi disebut dengan lapisan hidrosfer. Luas air yang
menutupi permukaan bumi berkisar 70% dari keseluruhan (Dimyati, 2013: 4).
Hidrosfer adalah lapisn yang terdapat di bagian luar bumi yang terdiri dari
aiar laut, danau, sungai, ai dalam tanah, dan lain-lain.
Air adalah suatu
komponen abiotik dan menjadi salah satu unsur yang sangat memiliki peran
penting di bumi bagi seluruh makhluk hidup. Apabila dikaitkan dengan manusia,
air merupakan 80% pengisi tubuh sehingga manusia wajib memenuhi kebutuhan air
setiap harinya (Nurlita, 2016). Apabila dikaitkan dengan tubuhan, maka tumbuhan
pun selalu membutuhkan air untuk membuat makanan. Sementara bagi hewan, air
memiliki fungsi yang hampir sama dengan yang ada pada manusia. Dengan demikian,
peran pentingnya air bagi kelangsungan makhluk hidup selalu ada sehingga adanya
siklus air atau siklus hidrologi.
Siklus hidrologi
sendiri adalah siklus yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan
kembali lagi ke atmosfer melalui beberapa proses (Juleha, Rismalinda, &
Rahmi, 2016: 2). Berdasarkan fenomena tersebut, banyak institusi mempelajari
dan memecahkan masalah ini dengan penelitian-penelitian untuk menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya air sehingga mampu menjaga ketersediaan air bagi
kehidupan.
B.
Rumusan
Masalah
a.
Apakah yang dimaksud dengan siklus
hidrologi?
b.
Bagaimana tahapan proses siklus hidrologi?
c.
Apa saja jenis-jenis siklus hidrologi?
C.
Tujuan
a.
Untuk memahami pengertian siklus hidrologi
b.
Untuk memahami tahapan dalam proses siklus
hidrologi
c.
Untuk memahami jenis-jenis siklus
hidrologi
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Siklus Hidrologi
Air adalah salah satu komponen abiotik yang ada di
bumi dan keberadaannya sangat penting bagi hidup seluruh makhluk yang ada.
Siklus hidrogen biasa disebut dengan siklus hidrologi atau siklus air. Kata
hidrologi berasal dari bahasa Yunani “Hydrologia” yang berarti ilmu air.
Hidrologi ialah cabang ilmu geografi yang membahas tentang distribusi, kualitas
dan pergerakan air di bumi. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi
air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer
melalui tahap kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air
yang berasal dari bumi kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi
yang berlangsung secara terus menerus. Karena bentuknya memutar dan berlangsung
secara berkelanjutan inilah yang menyebabkan air seperti tidak pernah habis.
Siklus hidrologi memegang peran penting bagi kelangsungan hidup organisme yang
ada di bumi. Melalui siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap
terjaga, proses siklus hidrologi juga berdampak pada teraturnya suhu
lingkungan, cuaca, hujan dan keseimbangan ekosistem bumi. Fungsi air bagi
kehidupan antara lain:
1.
Sumber kehidupan dan tanda kehidupan.
2.
Fotosintesis
3.
Membantu sistem metabolisme tubuh
4.
Membantu kegiatan rumah tangga, misalnya
mencuci, mandi, minum, memasak, dll.
5.
Untuk proses pendinginan dan pemeliharaan
pabrik pada bidang industri.
6.
Irigasi
7.
Sarana transportasi
8.
Sebagai pembangkit listrik
Pemanasan air laut oleh paparan sinar matahari
merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus
menerus. Panasnya air laut didukung oleh sinar matahari karena matahari
merupakan kunci sukses dari siklus hidrologi sehingga mampu berjalan secara
terus menerus kemudian air berevoporasi, kemudian jatuh ke bumi sebagai
prespitasi dengan bentuk salju, gerimis atau kabut, hujan, hujan es dan salju
dan hujan batu.
B.
Proses
Siklus Hidrologi
Gambar 1. Proses
Perjalanan Air dalam Siklus Hidrologi
(Sumber: Kodoatie, 2012)
Menurut Kodoatie (2012) proses perjalanan air dalam
siklus hidrologi seperti ditunjukkan pada Gambar 1, adalah:
1.
Penguapan/evaporasi:
Proses ini terjadi pada laut, danau, waduk, rawa, sungai, tambak dan lain-lain.
2.
Evapotranspirasi:
yaitu suatu proses pengambilan air oleh akar tanaman untuk kebutuhan hidupnya,
kemudian terjadi penguapan pada tanaman tersebut. Proses pengambilan air oleh
akar tanaman disebut transpirasi, sedangkan proses penguapan pada tanaman
akibat dari sinar matahari disebut evaporasi.
3.
Hujan/salju turun:
Uap air dari proses evaporasi dan evapotranspirasi di atmosfir akan berubah
menjadi cairan akibat proses kondensasi, tetesan air yang terbentuk tersebut
saling berbenturan satu dengan yang lainnya dan terbawa oleh angin sampai
berubah menjadi butir-butir air. Butir-butir air tersebut akan terakumulasi dan
semakin berat, sehingga secara gravitasi akan turun ke bumi.
4.
Air hujan di
tanaman: Air hujan yang terjadi akan langsung jatuh (through flow) atau
mengalir melalui batang tanaman (stem flow) serta air hujan tersebut ada
yang tertinggal di atau jatuh dari daun (drip flow). Perlu waktu yang
relatif lama untuk air hujan mencapai tanah apabila tanaman tersebut cukup
rimbun.
5.
Aliran permukaan (run-off):
Aliran yang bergerak di atas permukaan tanah. Secara alami air akan mengalir
dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah, dari gunung ke lembah, kemudian
menuju ke daerah lebih rendah, sampai ke pantai dan akhirnya bermuara ke laut
atau ke danau.
6.
Banjir/genangan:
Banjir dan genangan terjadi akibat dari luapan sungai atau daya tampung
drainase yang tidak mampu mengalirkan air.
7.
Aliran sungai (river
flow): Aliran permukaan mengalir menuju daerah tangkapan air atau daerah
aliran sungai menuju ke sistem jaringan sungai. Aliran dalam sistem sungai akan
mengalir dari sungai kecil menuju sungai yang lebih besar dan berakhir di mulut
sungai (estuari), tempat sungai dan laut bertemu.
8.
Transpirasi:
Proses pengambilan air oleh akar tanaman untuk memenuhi kebutuhan hidup dari
tanaman tersebut.
9.
Kenaikan kapiler:
Air dalam tanah mengalir dari aliran air tanah karena mempunyai daya kapiler
untuk menaikkan air ke vadose zone menjadi butiran air tanah (soil
moisture), demikian juga butiran air tanah ini naik secara kapiler ke
permukaan tanah.
10. Infiltrasi: Sebagian dari air permukaan tanah akan
meresap ke dalam tanah (soil water).
11. Aliran antara (interflow): air dari soil
water yang mengalir menuju jaringan sungai, waduk, situ-situ dan danau.
12. Aliran dasar (base flow): aliran air dari ground
water yang mengisi sistem jaringan sungai, waduk, situ-situ, rawa dan
danau.
13. Aliran run-out: aliran dari ground water yang
langsung menuju ke laut.
14. Perkolasi: Air dari soil moisture di daerah vadose
zone yang mengisi aliran air tanah.
15. Kenaikan kapiler: aliran dari air tanah (ground
water) yang mengisi soil water.
16. Return flow:
aliran air dari soil water/vadoze zone menuju ke permukaan tanah.
17. Pipe flow (aliran
pipa): aliran yang terjadi dalam tanah.
18. Unsaturated throughflow: aliran yang melewati daerah tidak jenuh air.
19. Saturated flow:
aliran yang terjadi pada daerah jenuh air.
C. Jenis-Jenis Siklus Hidrologi
Siklus air memiliki banyak jenis yang dibagi
berdasarkan prosesnya atau tahapannya. Beberapa jenis siklus air dapat dijumpai
dalam kehidupan sehari- hari. Berikut merupakan jenis- jenis siklus air:
1.
Siklus Hidrologi Pendek (Siklus Kecil)
Gambar 2. Siklus pendek |
Siklus hidrologi kecil ini merupakan siklus yang
paling sederhana karena hanya melibatkan beberapa tahapan saja. Karena hujan di
siklus hidrologi pendek ini terjadi langsung di atas permukaan laut maka tidak
ada tahapan pengaliran menuju ke laut lagi. Air hujan yang turun ke laut
tersebut kemudian bercampur kembali dan mengalami siklus air kembali. Adapun
beberapa tahapan yang ada di dalam siklus hidrologi pendek atau siklus
hidrologi kecil ini antara lain sebagai berikut:
a.
Sinar matahari mengenai sumber-sumber air
di Bumi dan akan membuat sumber air tersebut menjadi menguap
b.
Karena penguapan tersebut maka terjadi
kondensasi sehingga kemudian membentuk awan yang mengandung uap air
c.
Awan yang mengandung uap air kemudian
mengalami kejenuhan dan turunlah hujan di permukaan laut.
2.
Siklus Sedang
Gambar 3. Siklus sedang |
Siklus sedang tentunya memiliki proses yang sedikit
lebih panjang daripada siklus hidrologi pendek. Adapun beberapa tahapan dari
siklus hidrologi sedang ini antara lain sebagai berikut:
a.
Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk
sumber-sumber air (macam-macam laut, samudera dan launnya), sehingga
sumber-sumber air terebut mengalami penguapan.
b.
Kemudian terjadi evaporasi
c.
Uap air yang telah terbentuk (hasil
pemanasan) bergerak karena tertiup oleh angin ke darat.
d.
Terbentuklah awan akibat dari pemanasan
itu tadi.
e.
Hujan turun di atas permukaan daratan Bumi
f.
Air yang turun di daratan akan mengalir ke
sungai kemudian mengalir lagi ke laut untuk kembali mengalami siklus hidrologi.
3.
Siklus Panjang (Siklus Besar)
Gambar 3. Siklus panjang |
Siklus hidrologi panjang atau besar ini memiliki
tahapan yang lebih kompleks daripada dua siklus di atas. Beberapa tahapan dari
siklus hidrologi panjang antara lain sebagai berikut:
a.
Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk
sumber-sumber air (laut, samudera dan launnya), sehingga sumber-sumber air
terebut mengalami penguapan.
b.
Kemudian terjadi evaporasi
c.
Kemudian uap air mengalami sublimasi
d.
Uap air yang telah terbentuk dan mengalami
sublimasi kemudian menyebabkan terbentuknya awan yang mengandung
kristal-kristal es.
e.
Awan yang terbentuk kemudian bergerak ke
darat karena tiupan angina
f.
Kemudian terjadilah hujan di atas daratan
Bumi
g.
Air yang turun di daratan akan mengalir ke
sungai kemudian mengalir lagi ke laut untuk kembali mengalami siklus hidrologi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus hidrologi merupakan perputaran air atau
sirkulasi air yang berasal dari bumi kemudian menuju atmosfer lalu kembali ke
bumi lagi. Proses ini berlangsung secara terus menerus. Beberapa proses yang
terjadi pada siklus hidrologi diantaranya evaporasi, evapotranspirasi,
transpirasi, infiltrasi, run-off, dan proses lainnya. Siklus hidrologi sendiri
terbagi menjadi tiga jenis, yaitu siklus hidrologi pendek (siklus kecil),
siklus sedang, dan siklus panjang (siklus besar).
B. Saran
Sebagai mahasiswa, sudah sepantasnya kita perlu
memiliki kesadaran dari dalam diri sendiri untuk melakukan penghematan air agar
ketersediaan air terjaga hingga masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, S. (2013). Modul 2 Atmosfer dan Hidrosfer. Diperoleh pada 10 Maret 2019 dari http://www.academia.edu/11222306/Atmosfer_dan_Hidrosfer
Dwi. (2016). Manfaat
Air bagi Kehidupan Manusia. Diperoleh pada 10 Maret 2019 dari http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/05/manfaat-air-bagi-kehidupan-manusia.html
Fatma, D. (2018). Jenis
Siklus Air. Diperoleh pada 10 Maret 2019 dari https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/jenis-siklus-air
Juleha, Rismalinda, M.T., & Rahmi, A.M.E. (2016). ANALISA METODE INTENSITAS HUJAN PADA STASIUN
HUJAN ROKAN IV KOTO, UJUNG BATU, DAN TANDUN MEWAKILI KETERSEDIAAN AIR DI SUNGAI
ROKAN. Jurnal Universitas Hasanudin, 2
(2), 1-8. Diperoleh pada 10 Maret 2019 dari http://e-journal.upp.ac.id/index.php/mhsteknik/article/view/839
Kodoatie,
Robert J. (2012). Tata Ruang Air Tanah.
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Nurlita, S. Makalah
Siklus Hidrologi. Diperoleh pada 10 Maret 2019 dari https://thegorbalsla.com/siklus-hidrologi/
Saddoen, A. (2018). Siklus Hidrologi. Diperoleh pada 10 Maret 2019 dari https://moondoggiesmusic.com/siklus-hidrologi/
Comments
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar untuk tulisan yang lebih baik:)