JURNAL BELAJAR EVALUASI PEMBELAJARAN IPA: Validitas dan Reliabilitas
JURNAL BELAJAR
EVALUASI
PEMBELAJARAN IPA
Nama :
Riffanty Maemunah
NIM :
K4516054
Prodi/Kelas :
Pendidikan IPA / A
Tanggal :
4 Desember 2017
Materi : Validitas dan Reliabilitas
1. Konsep awal yang diketahui
Jawab :
Konsep
awal yang diketahui adalah tentang validitas dan reliabilitas. Validitas yaitu
ketepatan dan kebenaran suatu data atau soal. Relibilitas yaitu tingkat
kepercayaan suatu data atau soal.
2. Konsep yang dipelajari
Jawab :
Konsep
yang dipelajari pada Validitas ada
unsur, faktor, dan jenis. Pada bagian validitas empiris terdapat kriteria dan
cara perhitungan. Cara perhitungan validitas empiris bisa menggunakan 3 jenis
statistika yaitu korelasi produk momen, korelasi perbedaan peringkat, teknik
diagram pencar.
Konsep
reliabilitas didasarkan kesalahan pengukuran yang mungkin terjadi pada suatu
proses pengukuran atau pada nilai tunggal tertentu, sehingga menimbulkan
perubahan pada susunan berikutnya. Pada reliabilitas mempelajari tentang macam,
cara menghitung, dan teknik.
Konsep Validitas dan Reliabilitas
Untuk mendapatkan
data yang valid yaitu fakta yang diamati benar-benar tepat ukurannya, maka
harus mengukur dengan benar. Mengukur dengan benar berarti harus
menggunakan alat ukur yang valid.
Validitas adalah perbandingan skor peserta didik
yang didapat dalam tes dengan skor yang dianggap sebagai nilai gabung,
validitas sendiri berasal dari kata validity yang artinya sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya.
Ada dua unsur penting dalam validitas. Yang pertama
ialah validitas menunjukkan suatu derajat meliputi tinggi, sedang dan rendah.
Kedua, validitas selalu dikaitkan dengan suatu tujuan yang spesifik.
Adapun faktor yang memengaruhi validitas hasil tes ada tiga
yaitu :
a.
Faktor instrumen evaluasi
Instrumen
evaluasi memengaruhi hasil evaluasi. Hal-hal yang memengaruhi validitas
instrumen yaitu seperti silabus, kisi-kisi soal, petunjuk mengerjakan soal
serta pengisian lembar jawaban, kunci jawaban, penggunaan bahasa dan kalimat
efektif, bentuk alternatif jawaban, daya pembeda, indeks pengecoh, tingkat
kesukaran dan penskoran.
b.
Faktor administrasi evaluasi dan penskoran
Faktor
ini sering terjadi penyimpamgan dan kekeliruan seperti alokasi waktu pengerjaan
soal yang tidak sesuai, memberikan bantuan pada peserta didik, peserta didik
saling menyontek, kesalahan dalam penskoran dan kondisi fisik juga psikis
peserta didik.
c.
Faktor jawaban dari peserta fidik
Faktor
ini lebih banyak memengaruhi validitas yang meliputi peserta didik lebih sering
menjawab secara cepat tanpa memperhatikan ketepatan, keinginan melakukan
coba-coba dan variasi penggunaan gaya bahsa dalam menjawab soal bentuk uraian.
Jenis validitas:
1.
Validitas Permukaan
Validitas ini menggunakan
kriteria yang sangat sederhana , karena hanya melihat dari sisi tampang dari instrument itu sendiri.
2.
Validitas Isi
Digunakan untuk penilaian hasil
belajar. Validitas isi mencakup validitas kurikuler (berkenaan dengan
kesesuaian kurikulum yang digunakan) dan validitas perumusan (aspek dalam soal
yang tercakup dalam rumusan soal).
3.
Validitas Empiris
Menguhubungkan antara skor tes
dengan kriteria pada tolak ukur tes. Validitas empiris terbagi menjadi 3 macam,
yaitu: validitas prediktif (kriteria standar yang digunakan untuk meramalkan
prestasi siswa di masa depan), validitas kongkuren (kriteria standar yang
digunakan berlainan), validalitas sejenis (kriteria standarnya sama).
4.
Validitas Konstruk
Konstruk adalah konsep yang dapat
diobservasi (observable) dan dapat diukur (measurable). Validitas konstruk
sering disebut validitas logis (logical validity). Validitas konstruk berkenaan
dengan pertanyaan hingga mana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan
mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi perilaku peserta didik yang
akan diukur oleh tes tersebut.
5.
Validitas Faktor
Dalam penilaian hasil belajar
sering digunakan skala pengukuran tentang suatu variable yang terdiri atas
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diperoleh berdasarkan dimensi/indicator
dari variable yang diukur sesuai dengan apa yang terungkap dalam konstruksi
teoretisnya. Kriterium yang digunakan dalam validitas faktor ini dapat
diketahui dengan menghitung homogenitas skor setiap faktor dengan total skor,
dan antara skor dari faktor yang satu dengan skor dari faktor yang lain.
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi
dari suatu instrumen. Reliabilitas dapat diukur dari tiga kriteria, yaitu
stability, dependability, dan predictability.
Stability menunjukkan keajegan suatu tes
dalam mengukur gejala yang sama pada waktu yang berbeda. Dependability
menunjukkan kemantapan suatu tes atau seberapa jauh tes dapat diandalkan.
Predictability menunjukkan kemampuan tes untuk meramalkan hasil dari pengukuran
gejala selanjutnya.
Faktor yang dapat
mempengaruhi reliabilitas :
1.
Panjang tes artinya banyaknya soal tes
2.
Sebaran skor
3.
Tingkat kesukaran
4.
Objektifitas
Suatu hasil
pengukuran dikatakan reliable atau dapat dipercaya bila dalam beberapa kali
pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran
yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum
berubah.
Menurut perhitungan
product-moment dari Pearson, ada tiga macam reliabilitas, yaitu koefisien
stabilitas, koefisien ekuivalen, dan koefisien konsistensi internal.
1.
Koefisien Stabilitas
Jenis reliabilitas yang menggunakan teknik test dan
retest, yaitu memberikan test kepada sekelompok individu, kemudian diadakan
pengulangan test pada kelompok yang sama dengan waktu yang berbeda. Cara
memperolehnya adalah dengan mengorelasikan hasil test pertama dengan hasil test
kedua, dari kelompok yang sama, tes yang sama pada waktu yang berbeda.
2.
Koefisien Ekuivalen
Jika mengorelasikan dua buah tes yang paralel pada
kelompok dan waktu yang sama. Metode yang digunakan untuk memperoleh koefisien
ekuivalen adalah metode dengan menggunakan dua buah bentuk tes yang paralel.
3.
Koefisien Konsistensi Internal
Reliabilitas yang didapat dengan jalan mengorelasikan dua buah tes dari
kelompok yang sama, tetapi diambil dari butir-butir yang bernomer genap untuk
tes yang pertama dan butir-butir bernomer ganjil untuk tes yang nomer dua.
3.
Konsep yang belum dipahami
Jawab :
Konsep yang belum dipahami yaitu
tentang cara menghitung validitas dan reliabilitas, validitas konstruk, dan
koefisien ekuivalen.
Comments
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar untuk tulisan yang lebih baik:)