Kenapa harus menulis? Ini dia alasannya !



Kenapa harus menulis?
Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Apa yang kamu ketahui tentang menulis? Kenapa harus menulis? Apa sekedar bermain-main? Menulis beda dengan mencoret yah, apalagi menyalin wkwk. Menurutku, menulis itu menuangkan semua ide atau gagasan yang menggantung dalam otak lalu mentransfernya dalam susunan kata-kata untuk menciptakan informasi pada pembaca. Tidak peduli apakah susunan kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat itu akan bagus atau tidak. Kalau buat aku sendiri sih, menulis itu menyenangkan. Menulis itu hobi yang sempat tak terdeteksi, hingga ia akhirnya muncul di permukaan dan semakin kesini menampakkan diri sehingga kurasa potensi itu perlu digali. Siapa tahu didalamnya ada harta karun bukan? Wkwk

Kenapa kok harus menulis?
Masing-masing individu tentu memiliki jawaban nan bervariasi, itu tak dapat dihindari. Untuk aku pribadi nih ya? Mau sharing aja guys.. Disini hanya secuil pemaparan dari sekian banyak alasan. Karena aku merasa pribadiku ini belumlah layak untuk menjadi pembicara yang baik, sehingga aku berpikir bagaimana caraku untuk bisa menyalurkan gagasan atau ide atau apalah? Kalau cara bicaraku aja belum begitu baik. Atau mental public speaking ku masih dalam tahap pembangunan. Belum ada mental yang kokoh untuk berani menyangga setiap kalimat yang diucapkan. Ya, karena keberanian ini masih tertimbun oleh rasa malu, bisa dibilang kurang PD. Mungkin aku bisa menyampaikan pada segelintir orang, tapi jika pada banyak orang? Belum tentu mereka mau memahami penuturanku, belum tentu pula aku bisa menyampaikannya dengan baik. *Upss kok jadi curcol ya. So, muncullah rasa untuk mereduksi mental-mental pesimis itu. Dan sejak saat itulah aku berpikir bagaimana agar aku bisa menyampaikan pemikiranku pada khalayak, tentunya ku substitusikan melalui media lain. Media yang juga mampu membantuku untuk belajar dan terus belajar, terutama belajar membuka mata untuk dunia. Pun salah satunya, belajar untuk kemampuan public speaking ku yang masih bisa dibilang pasif.

Hasil gambar untuk practice makes perfect
source: https://www.123rf.com/photo_58173310_...
Yup? Substitusi dengan media apa itu? Yaitu tulisan. Aku ingin cetusan dari otakku ini dapat diketahui banyak orang, aku ingin gagasan/ ide/ pendapatku dapat menjadi konsumsi yang layak diterima dan mudah dipahami oleh publik. Dengan menulislah aku berusaha menyampaikannya pada dunia. Dimana jemari ini dapat bergerak bebas mengekspresikan rasa yang mungkin sulit untuk diungkapkan entah itu perasaan bahagia, sedih, jengkel (marah) atau bahkan rasa kehilangan *no baper wkwk. Dari menulis pula aku belajar dan mempersiapkan diri untuk menjadi pembicara yang baik suatu saat nanti. You can do it if you want to try. "Practice makes perfect." So, kamu kudu baqoh :D *harus strong


Nex
Meski aku terhitung memiliki banyak hobi selain menulis dan membaca. Tapi tetap menulis dan membacalah yang membuat jiwa ini berkelana. Menulis pula yang mengajariku arti kepekaan pada lingkungan, dengan menulis maka aku akan mengukir sejarah. Sejatinya hobi sama-sama memiliki sisi postif, namun semua juga bergantung bagaimana kita menikmati hobi itu sendiri. Nah kalau aku pribadi, lebih menikmati untuk hal ini. Walaupun tidak dapat dipungkiri, saat aku melakukan rutinitas lain pun aku enjoy menikmati. Dan untuk menulis sendiri, mungkin awalnya biasa biasa saja, tapi lama-lama memiliki kenyamanan tersendiri kala menjalaninya. Takut? Minder? Tentu saja aku mengalaminya, semua penulis pemula pasti pernah merasakan hal yang sama. Entah itu takut jika tulisan akan menimbulkan berbagai penafsiran, salah persepsi, takut tulisan kita ditolak oleh para pembaca, di judge lah, atau minder terhadap tulisan sendiri yang terkadang setiap penulis merasa bahwa _tulisanku ini masih berantakan_. Tetapi, guys.. Jika rasa minder dan ketakutan itu tidak segera ditepi, maka hal ini bisa menghambat kerja kita. Belum tentu akan membuahkan karya. So, beranilah. Toh nanti bisa untuk dijadikan koreksi bersama :).

Aku ingin setiap goresan pena mengalirkan tinta kebaikan dan setiap ketikan abjad menjadi jihad. Sehingga aku mampu memberikan kebermanfaatan pada sesama, meski belumlah seberapa. Penulis amatir. Itulah titel yang melekat dalam diriku, dengan proses merekrut jiwa ketulusan dari setiap huruf yang ditorehkan. Entahlah, yang jelas aku juga masih banyak belajar pada mereka yang sudah bergelar profesional. Tentu tak lepas dari mereka yang senantiasa mau membaca tulisan-tulisanku, yang tak segan meluangkan waktu untuk mengomentari :). Sebab sangat diakui bahwa aku disini juga masih haus akan bacaan. Ilmu yang dangkal, keadaan itulah yang membuat diriku mau tidak mau berusaha untuk membudayakan literasi. Tidak menutup diri pula, aku ingin membangun kesadaran akan budaya literasi agar dapat dinikmati secara merata oleh semua kalangan terutama para pemuda.

Itu sekleumit ceritaku guys, kini giliran aku yang bertanya. Kenapa kamu mau membaca tulisan ini hingga selesai? :D Dan kenapa kamu harus menulis?
 
Saatnya berkespresi guys ! Bagi yang punya hobi lain, boleh banget tuh tuangkan jawabanmu melalui hobi tersebut. Jika saja kamu tahu bahwa dunia ini penuh pembelajaran, maka kamu tidak akan pernah berhenti untuk belajar. 



Wassalamu'alaikum warahmatullaah wbarakaatuh.

By_sosok yang sedang berproses
Surakarta, 2 Oktober 2017

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW TEXT dalam Bahasa Inggris : Definition, Purpose, Characteristics, Generic Structure, and Language Feature

EXPLANATION TEXT dalam Bahasa Inggris : Definition, Purpose, Characteristics, Generic Structure, Language Feature, and Example

MAKALAH SIKLUS HIDROLOGI