My Hijrah My Adventure: Bagaimana cara kita mengenal Allah?

Bagaimana cara kita mengenal Allah?

Hasil gambar untuk gambar cara mengenal allah
source: http://nulampung.or.id/blog/cara-cara-mengenal-allah.html

Bismillaahirrohmaanirohiim..
Bukankah kita semua tahu bahwa setiap manusia itu dilahirkan dalam keadaan fitrah dan suci? Yaitu dalam kondisi bertauhid dan masih bersih dari dosa. Setiap dari diri kita pasti sadar bahwa kita serta apapun yang berada di alam semesta ini merupakan salah satu bukti akan adanya Allah zat dibalik kekuatan alam ini. Namun fitrah yang suci itu terkadang terkubur dalam oleh beberapa hal yang meliputi kesombongan manusia itu sendiri, tipu daya syaitan serta gejolak hawa nafsu yang enggan berhenti menghantui. Sehingga manusia terjebak dalam perangkap pemikiran yang melenceng dari ajaran agamanya, yang tak dapat dipungkiri akan berujung pada kerusakan kehidupan. Jadi sebenarnya yang salah siapa? Yang merusak kehidupan manusia itu siapa kalau bukan manusia itu sendiri? Diemban amanah untuk jadi khalifah malah mengubah sesuatu yang indah jadi kawasan limbah, seenaknya ngubah-ubah tanpa arah. Astaghfirullaah..
Nah suatu jalan yang dapat membawa kita kembali pada lembah keharmonisan yaitu dengan kembali pada landasan iman kepada Allah. Sedangkan iman yang haqiqi akan muncul ketika kita benar-benar mengenal Allah. Yang dengannya insyaa Allah mampu memberikan pandangan dan arah yang jelas mengenai jalan kehidupan kita kedepannya. Oleh karena itu, setiap muslim perlu mengenal Allah lebih dalam dan dekat. Lalu bagaimana cara kita mengenal Allah.?
Ada dua cara yang dapat kita tempuh untuk mengenal Allah. Pertama yaitu dengan akal, definisi akal sendiri yaitu zat yang Allah ciptakan pada manusia untuk mengelola segala informasi yang tersimpan dalam otak yang pada intinya memiliki fungsi untuk berpikir dan memahami. Dan yang kedua, melalui wahyu yang datang dari Allah. Untuk penjelasan lebih lanjutnya.. check it out...

1. Jalan akal (dalil aqli)
We all already know that tidak semua yang tidak dapat diketahui oleh indera mesti ditolak keberadaannya. Kadang kita bisa merasakan sesuatu kendati kita tak dapat melihatnya atau mendengarnya. Sesuatu yang tak kasat mata namun sejatinya membawa pengaruh bagi kehidupan kita. Contoh kecil saja, kita tak dapat melihat semilir angin namun kita dengan jelas mampu merasakannya. Contoh lain, sampai saat ini manusia belum mampu melihat aliran listrik dan aliran elektron dengan alat secanggih apapun, namun pengaruh dari gejala tersebut dapat dirasakan oleh manusia. Nah, begitupun dengan eksistensi Allah yang dapat kita kenali melalui pikiran.
Kita juga tahu bahwa akal adalah anugerah luar biasa yang Allah berikan kepada kita, yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan yang lainnya. Dengan akal pikiran, kita mampu belajar, berpikir, merenung, memahami, mengamati, meneliti yang berujung pada menyimpulkan. Kita mampu mengenal Allah dengan akal melalui banyak hal, salah satunya fenomena alam. Dengan mengamati fenomena alam yang terbentang, kita mengetahui bahwa tidak mungkin semua ini tercipta dan terjadi dengan sendirinya. Ada zat yang mengatur dibalik semua penciptaan langit dan bumi.
So, manusia perlu mengkaji wahyu yang diturunkan oleh Allah pada Rasulnya. Ada dua sumber utama yang mampu membuat kita mengenal Allah lebih dekat, yaitu Al-Qur’an dan hadist. Sekarang aku mau tanya, sudahkah kita belajar? Mematung sejenak dan mengedarkan pandangan pada dunia yang mampu berjalan sedemikian rupa?

2. Jalan wahyu (dalil naqli)
Untuk membukitkan keyakinan dalam fitrahnya, manusia membuktikan keterangan dari Allah yang berupa wahyu. Maksudnya gimana sih? Oke guys, langsung aja ya perumpamaan dengan sebuah kisah nyata. Seorang profesor yang juga ahli bedah dari Jerman suka mempelajarai ilmu agama meski ia non muslim, karena belajar untuk ilmunya saja bukan untuk diimani. Pada suatu hari ia menemukan ayat 92 dari surat Yunus (10) yang bunyi maknanya yaitu:
‟Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.“
Dari ayat itu, si profesor berspekulasi bahwa seseorang yang dimaksud telah diselamatkan Allah adalah Fir’aun, si Raja yang pernah tenggelam di Laut Merah. Allah menyelamatkan jasadnya. Konon menurut sejarah Mesir, mayat Fir’aun ditemukan oeleh rakyatnya yang kemudian di semayamkan di Piramida, sebuah bangunan berbentuk limas dimana isinya mayat-mayat Raja yang diawetkan dengan cara dibalsem menjadi mummi. Profesor yang dilingkari rasa penasaran itu pergike Mesir untuk membuktikan kebenaran dari ayat yang ia baca.
Setelah tiba, ternyata disana justru ditemukan tiga mummi raja Ramses yang mana salah satunya terdapat Fir’aun. And then, apa yang dilakukan si profesor? Dengan berbekal ilmu yang dimilikinya, ia pun membedah ketiga mummi tersebut. Dan ternyata, mayat Ramses II memiliki tanda-tanda pernah tenggelam. Yang mana dapat dilihat dari otot-otot tubuhnya yang menegang, serta ditemukannya salah satu spesies ganggang laut dalam tubuh mummi itu. Setelah kejadian itu pun, Profesor yang semula kafir seketika memeluk islam. Hidayah datang melalui ayat Allah, sehingga ia kini mempelajari agama sekaligus mengimaninya.

Nah inilah salah contoh yang menunjukkan bahwa dalil naqli (ayat-ayat Alquran) benar-benar membuktikan eksistensi Allah SWT. Dan tentunya, masih banyak lagi ayat-ayat lain yang dapat menuntun kita untuk lebih mengenal dekat dengaNnya. Dengan mengenal lebih dekat maka manusia bis mentauhidkan-Nya secara utuh. So, what about us? Have we tried to know Allah?

Surakarta, 29 Oktober 2017
By_sosok yang sedang berproses

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW TEXT dalam Bahasa Inggris : Definition, Purpose, Characteristics, Generic Structure, and Language Feature

EXPLANATION TEXT dalam Bahasa Inggris : Definition, Purpose, Characteristics, Generic Structure, Language Feature, and Example

MAKALAH SIKLUS HIDROLOGI