Memiliki keturunan hafidz itu harapan. Memperbaiki diri tanpa henti itu kewajiban



-Memiliki keturunan hafidz itu harapan. Memperbaiki diri tanpa henti itu kewajiban.-

source: http://www.portal-islam.id/2017/06/ahmad-anak-yatim-dari-tegal-juara-1_21.html
Ahmad namanya. Ia berasal dari daerah tetanggaku yaitu Tegal, seluruh juz dalam Al Qur'an telah mampu ia hafal di usianya yg masih 9 tahun dalam kurun waktu hanya 8,5 bulan. Ahmad tinggal bersama ibu dan adiknya, ia merupakan anak yatim. Lelaki yang masih belia itu meranya ilmu di salah satu pesantren daerah Yogyakarta, tekadnya yang kuat serta ikhtiarnya yang tak mengenal batas membuatnga mampu menyabet penghargaan di ajang Hafidz Indonesia 2017. Ia berhasil menempati di posisi pertama menjadi sang juara. 
Hasil gambar untuk aza hafidz indonesia
source: https://twitter.com/azahafizind2014
Itu sedikit yang ku tahu tentangnya, hafidz cilik yang saat ini menjadi idolaku setelah Aza Isnatudzakwan yang mana Aza juga merupakan pemenang kedua pada hafidz Indonesia tahun 2015 lalu. Ahmad mendapat gelar "Ahfadz" di hafidz Indonesia pada wisuda akbar kemarin. Pertama kali mendengar suaranya ketika aku sedang berada di dapur, bacaannya indah nan fashih, pun suaranya merdu memikat hatiku untuk menatapnya langsung di layar tv. Dan seketika aku melihat wajahnya yang lugu namun tenang sedang melantunkan ayat suci Al Qur'an di hadapan banyak orang. Bibirnya mungil, wajahnya berseri-seri, pembawaannya tenang, itu deskripsi singkat yang melintas di otakku saat melihatnya. Dia tak ragu, khusuk di setiap ayat-ayat Allah yang ia senandungkan dengan irama yang begitu indah, kurasa setiap insan yang mendengarnya pun akan dibuat merinding olehnya. Predikat yatim yang melekat dalam dirinya bukanlah penghalang untuk menjadi penghafal Al Qur'an. Aku sebagai wanita biasa yang sedang belajar begitu bangga padanya, pun dengan teman-teman sebangsanya yang juga sama-sama menjaga ayat Allah. Malu, ya aku pun malu karena diri ini tak ada apa-apanya dibandingkan mereka. Namun aku bangga dan begitu mengagumi mereka, "masyaa Allah, ini salah satu tanda kekuasaanNya".

Hmm, lahirnya malaikat kecil seperti mereka membuatku jadi ingin memiliki keturunan seperti mereka. Namun sekilas mengingat diri ini yang masih jauh dari kata sholihah sempat membuatku minder, tapi kuingat kembali Allah akan memudahkan hambaNya yang memiliki niat baik. Nah readers never give up! Meski kita terutama saya pribadi bukan terlahir dari keluarga yang begitu paham dengan agama, pun kendati bukanlah alumni pesantren yang di idam-idamkan banyak orang. Namun prinsip yang seharusnya kita tanamkan itu satu, belajar itu bisa dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun. Tinggal bagaimana diri ini mau belajar dan berproses dengan tekad yang kuat, seperti kata pepatah -where there is a will there is a way-. Dan berusaha untuk menjalankan perintahNya serta menjauhi segala laranganNya, tanpa perlu penilaian orang lain terhadap kita. Sebab urusan ibadah itu biar Allah yang menilainya. Tak henti memperbaiki diri agar kelak mampu menjadi ibu yang baik mendidik anak penuh kasih dengan naungan nilai-nilai Islam. Agar mampu menjadi madrasah pertama yang baik bagi anak-anak suatu saat nanti.
 Semoga saja keturunanku kelak mampu sepertimu yaa dik Ahmad, dik Aza, dik Musa, dll.
Hasil gambar untuk musa dan aza hafidz indonesia
"Memiliki keturunan hafidz itu harapan. Memperbaiki diri tanpa henti itu kewajiban. Menjadi istri dan ibu yang baik ialah do'a. Belajar dan berproses untuk mencapai hal itu adalah usaha."
Semoga harapan, doa serta usaha mampu berjalan beriringan dalam naungan cinta dan ridhaNya. Aamiin.

Pecalungan, 22 Juni 2017
By_sosok yang sedang berproses

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW TEXT dalam Bahasa Inggris : Definition, Purpose, Characteristics, Generic Structure, and Language Feature

EXPLANATION TEXT dalam Bahasa Inggris : Definition, Purpose, Characteristics, Generic Structure, Language Feature, and Example

MAKALAH SIKLUS HIDROLOGI