"Terkadang segala sesuatunya berhak untuk diabadikan, tapi tak semua perlu dipublikasikan !"
Assalamu'alaikum.. Bismillaahirrohmaanirrohiim.
"Terkadang segala sesuatunya berhak untuk diabadikan, tapi tak semua perlu dipublikasikan !"
Sebab beberapa hal itu memiliki batasan, dalam terjemahan lain yaitu tidak berlebih-lebihan.
Iyaa. Segala yang kamu ekspos itu pasti terselip niat, entah itu baik atau buruk. Kurasa niatnya pasti baik, kalopun buruk itu urusannya beda lagi. Tapi ingat kamu harus bisa memanagenya, mana yang patut dipost dan mana yang tidak. Jangan sampai niat baikmu berujung pada ujub (bangga terhadap diri sendiri), riya' apalagi sombong. Na'udzubillaah.
Memang tidak semua orang akan melihat atau membacanya, tapi ia tetap akan berlabuh pada satu tujuan yaitu menjadi konsumsi publik.
Hati-hati yaa.
Ada kalanya suatu momen yang kita abadikan perlu kita sembunyikan, untuk kita jadikan kenangan tanpa perlu dipublikasikan.
Loh kan niatnya berbagi kebahagiaan? Niatnya untuk memotivasi? Untuk menjalin kerukunan? Sbg identitas? Bla bla bla..
Lantas, jika tiba² rayu syaitan membisikimu yang tidak² apakah kau bisa menyangkalnya saat itu juga?
Sebab acapkali hal seperti itu berujung pada pamer, yahh minimal pamer pada diri sendiri
(jujur saja, ini pun aku sendiri mengalaminya )
Okee, ini terutama untuk mengingatkan -diriku sendiri- yang masih sering lalai. Mari kita benahi diri. Mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan, semoga bermanfaat
Pecalungan, 8-8-17
By_sosok yang sedang berproses
Comments
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar untuk tulisan yang lebih baik:)