Cerita dibalik "Tukang Service Keliling". Ambil Hikmahnya !
Tukang Service Keliling
Malam ini, detik ini. Aku mendapatkan pelajaran begitu berharga mengenai kehidupan.
Lamat-lamat ku melihat seseorang menyebrang jalan lantas mengambil barang-barang bawaannya, membawanya dengan cara dipikul. Lelaki itu kembali melintasi jalan raya, berjalan sempoyongan. Jika dilihat dari kerutan diwajahnya, postur tubuhnya, ia berusia sekitar 60-an ke atas. Tapi bapak itu tersenyum, tulus. Menganggukkan kepala padaku dan ibuku, izin pamit. Aku melihat langkah kakinya yang semakin menjauh, tidak tegap. Aku tahu sebab ia memikul beban yang tak bisa dibilang ringan, macam-macam elektronik dan non elektronik tersusun rapi disebuah wadah dan menggantung di pemikul. Kata ibu, baru saja ia mampir ke kedai orang tuaku, membeli sepiring makanan untuk mengganjal perutnya.
Awalnya aku merasa biasa saja, meski ada rasa belas kasih melihat lelaki tua berjalan sendirian memikul beban berat seperti itu. Tidak tega.
Lalu ibu bercerita, bapak itu adalah orang Jawa Timur yang mengadu nasib hingga ke desa ini. Desaku, yang terletak di sebelah propinsinya. Jawa Tengah. Ya, beliau berjalan kaki dari kampung halamannya sendiri tak ada yang menemani. Dia bekerja sebagai tukang service keliling, melewati jalanan yang tak ia ketahui kemana tujuannya. Tujuannya satu, untuk mencari rezeki halalan thoyyiban. Keluarga? Aku tak menahu soal itu.

Tetap bersyukur adalah kunci bahagia. Seperti bapak tukang service keliling itu. Ya Allah, terimakasih atas pelajaran berharga untuk hari ini.
Untuk beliau, mari kita doakan yang terbaik untuknya dalam hati.
Mungkin saja, melalui beliau pintu hidayah terbuka. Untukmu, untukku, untuk kita semua yang mau membuka mata hati pada dunia. Sebab semua tak ada yang kebetulan bukan? ☺
Aku hanya ingin berbagi, bukan bermaksud menggurui. Semoga bermanfaat. Salam literasi.
Pecalungan, 31 Agustus 2017
By_sosok yang sedang berproses
Comments
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar untuk tulisan yang lebih baik:)